Minggu, 08 Juni 2008

Blue Energy

Blue Energy, Krisis Dunia Selanjutnya?


Memang dimungkinkan untuk mengurai molekul hidrogen dan oksigen dari air karena air yang kita kenal terbentuk dari 2 molekul hidrogen dan 1 molekul oksigen (H2O). Hidrogen bersifat sangat labil dan mudah terbakar dan karakteristik inilah yang membuat gas tersebut cocok untuk menjadi penganti BBM berbasis fosil (Fossil fuel) disebabkan mesin-mesin kendaraan digerakkan berdasarkan pembakaran internal (Internal combustion).

Gas hidrogen sebagai bahan bakar alternatif bukanlah sesuatu yang baru di dunia ini karena banyak perusahaan-perusahaan otomotif internasional telah melakukan penelitian dan sedang mengembangkan mobil berbasis hidrogen (Hidrogen Car). Beberapa diantaranya termasuk BMW dan Honda. Pengembangan mobil berbasis hidrogen dapat dibaca di situs Green Car Congress.

(sumber: http://www.greencarcongress.com/2005/10/hondas_more_pow.html).

Saat ini mobil Hidrogen dan mobil berbasis matahari (solar panel) sedang dalam pengembangan. Masing-masing teknologi mempunyai kelebihan dan kekurangan dan pada dasarnya mobil panel solar tidak begitu disukai pengemar otomotif karena sangat pelan disebabkan penggerak motor adalah metode baterai bukan metode pembakaran internal.

Secara umum, hidrogen seharusnya adalah Green Energi atau energi ramah lingkungan. Hidrogen seharusnya dapat mengurangi emisi karbon dibandingkan BBM fosil. Teknologi ini dapat dibaca di website www.greencarcongress.com.

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah air akan menjadi sumber gas hidrogen yang murah meriah untuk membuat pengembangan mobil hidrogen menjadi teknologi masa depan. Secara teoritis, dengan produksi masal dan seiring dengan meningkatnya permintaan pasar atas mobil hidrogen akan membuat hidrogen menjadi komoditas masa depan dan air adalah sumber yang termurah saat ini.

Ancaman Air Sebagai Komoditas

Indonesia mempunyai ribuan sungai dan untuk kebanyakan daerah di negara kita, air adalah gratis. Bayangkan seseorang bisa saja mengambil air dari waduk, sungai ataupun parit. Mungkin air tersebut tidak bersih tetapi akan mengandung hidrogen. Oleh itu, air adalah sumber hidrogen yang sangatlah murah saat ini.

Sekarang kita bayangkan jika semua SPBU di Indonesia terisi oleh hidrogen dan mobil-mobil di negara kita tercinta membutuhkan hidrogen sebagai bahan bakar. Bisakah kita melihat air di parit, waduk, dan sungai lagi? Mungkinkan sungai tidak dipagari oleh kawat-kawat berduri dan dijaga oleh satpam-satpam yang tidak bersahabat? Apakah akan ada polisi secara khusus ditugaskan untuk menjaga kolam-kolam air di Bundaran HI dan Monas?

Pada saat itu mungkin wajah-wajah anak-anak riang gembira yang mandi di sungai tidak akan kita temui lagi karena mereka harus bayar untuk mandi di sungai di seluruh Indonesia mungkin juga di seluruh dunia!

Air Akan Menjadi Barang Mewah

Air adalah sumber dari segala kehidupan dan manusia bisa bertahan tanpa makanan untuk berminggu-minggu tetapi secara ilmiah tidak akan dapat bertahan tanpa air untuk berhari-hari. Masyarakat Indonesia harus membayar untuk air yang bersih tetapi air adalah bersifat gratis pada umumnya dan adalah kebutuhan dasar manusia di seluruh dunia.

Pada saat energi diproduksi dari air, air bukanlah kebutuhan dasar kita lagi tetapi akan menjadi barang mewah karena air parit pun akan dikenakan biaya oleh pemerintah ataupun perusahaan swasta. Ini akan menyengsarakan kehidupan lapisan masyarakat kelas bawah secara umum. Bayangkan kalau pada saat harga BBM sedan naik sekarang dan masyarakat Indonesia harus minum bensin untuk hidup sehari-hari, apakah pemerintah akan sanggup mem-subsidi harga BBM?

Krisis Air dan Pangan

Produksi pangan adalah bergantung sekali dengan ketersediaan air. Jika air dikonversikan untuk kebutuhan energi, dunia yang kita kenal ini akan melihat babak kedua dari krisis pangan dunia. Untuk menanam padi, jagung, dan tanaman pangan lainnya, kita membutuhkan air yang cukup. Kalau air dipakai untuk kebutuhan bahan bakar hidrogen, ada tersisa lagikah setetes air untuk kebutuhan sawah kita?

Krisis Politik

Orang yang lapar adalah orang yang marah (A Hungry Man is an Angry Man). Jika rakyat kita lapar disebabkan kebutuhan air diserobot oleh perusahaan-perusahaan energi, akan sangat mungkin keamanan di negara ini terancam oleh tindakan-tindakan anarki. Apakah pemerintah dapat mengucurkan subsidi untuk memenuhi kebutuhan dasar segala lapisan. Dengan kenaikan harga BBM, seseorang bisa mengurangi pembelian BBM, tetapi apakah dengan kenaikan harga air, seseorang akan dapat mengurangi minum air.

Krisis Dunia

Mungkin kebanyakan dari kita tidak tahu tentang krisis air di negara lain seperti India dan Afrika. Tetapi krisis air mulai terasa dengan pemanasan global pada saat ini. Jika kita menggunakan air sebagai sumber energi, akan terjadi perselisihan, perperangan, dan perebutan kekuasaan disebabkan oleh air. Perselisihan ini akan lebih parah dibandingkan dengan perebuatan kekuasaan atas minyak yang kita lihat terjadi di dunia ini disebabkan manusia juga membutuhkan air untuk hidup.

Maka dari itu, janganlah kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang terhormat, bangsa yang terkenal semasa jaman Sriwijaya dan Majapahit membuka kotak pandora yang akan membuat generasi-generasi kita pusing 7 keliling. Biarkanlah air tetap menjadi sumber kehidupan bukanlah sebagai sumber energi untuk menjalankan mesin-mesin kita ini.

adapted from koki (kompas komunitas)

Johny Husin - Jakarta

Rabu, 21 Mei 2008

Tentang Balance Scorecard

Beberapa waktu yang lalu ada seorang teman kuliah saya yang mencoba bertanya tentang scorecard kepada dosen pengajar kami dikelas, berikut saya coba berikan satu pengertian singkat yang saya dapatkan dari berbagai sumber,

Balanced scorecard dimulai dan diperkenalkan pada awal tahun 1990 di USA oleh David P Norton dan Robert Kaplan melalui suatu riset tentang “pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”. Istilah balanced scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kata berimbang (balanced) dapat diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari 2 sisi yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal, sedangkan pengertian kartu skor (scorecard) adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang ataupun untuk perencanaan di masa yang akan datang.
Dari definisi tersebut pengertian sederhana dari balanced scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan factor internal dan eksternal. Dari hasil studi dan riset yang dilakukan disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja masa depan, diperlukan pengukuran yang komprehensif yang mencakup 4 perspektif yaitu: keuangan, customer, proses bisnis/intern, dan pembelajaran-pertumbuhan. Berdasarkan konsep balanced scorecard ini kinerja keuangan sebenarnya merupakan akibat atau hasil dari kinerja non keuangan (costumer, proses bisnis, dan pembelajaran).
Berikut ini tahapan pelaksanaan balance scorecard (Anthony, 1997) sebagai berikut :
1. Mendefinisikan strategi
2. Mendefinisikan pengukuran
3. Mengintegrasikan pengukuran kedalam sistem manajemen
Meninjau ukuran yang ditetapkan dan hasilnya, dengan cara terus menerus.
Kata balancing ternyata tidak hanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil supaya nyaman dikendarai. Dalam roda organisasi pun balancing juga diperlukan agar kendaraan atau wadah kegiatan badan usaha yang disebut organisasi dapat berjalan mencapai tujuan yang dikehendaki tanpa goncangan dan melaju secara mulus, sehingga keseluruhan anggota stakeholder merasakan aman dan tentram didalam naungan organisasi tersebut.
Dalam aplikasinya, balanced scorecard diciptakan untuk menetapkan goals dan selanjutnya mengukur pencapaian goals tersebut, sehingga sistem ini dapat membantu perusahaan dalam menetapkan strategi yang akan dipakai. Balanced Scorecard bukan merupakan suatu pola yang dapat diaplikasikan pada semua perusahaan secara umum. Situasi pasar, produk/jasa dan kompetisi yang berbeda akan menyebabkan penatapan, scorecard yang berbeda. Perusahaan seharusnya menciptakan scorecard yang disesuaikan dengan misi, teknologi serta budaya masing-masing perusahaan. Sistem baru ini lebih dari sekedar alat ukur kinerja, karena sistem manajemen ini dapat menumbuhkan motivasi untuk perbaikan dalam pengembangan produk, proses, customers dan lainnya. Dengan mengkombinasikan empat perspektif , yaitu financial, customers, internal process dan learning and growth, balanced scorecard akan membantu manajemen dalam hal pembuatan dan pengambilan keputusan, dengan lebih melihat masa depan dibanding kejadian yang telah terjadi.

Minggu, 30 Maret 2008

SISTEM INFORMASI NANAJEMEN

Sistem Informasi Manajemen

Informasi mengalir baik secara vertikal (diantara manajer) dan juga horizontal (diantara departemen). Informasi pada level manajemen:

  1. Top-level management akan lebih mementingkan gambaran besar dan perencanaan jangka panjang, memproyeksikan even-even yang mungkin terjadi di masa depan.
  2. Mid-level management akan lebih mementingkan system control dan perencanaan, serta implementasi tujuan jangka panjang.
  3. Level Supervisor akan lebih berfokus pada kontrol operasional harian, memonitor even yang berlangsung dalam basis harian dan juga mensupervisi para pekerja.

Hampir semua organisasi modern memiliki database terkomputerisasi yang mencatat aktivitas rutin harian yang kita kenal dengan transaksi. Ada beberapa level dari sistem informasi terkomputerisasi yaitu:

  1. Sistem Pemrosesan Transaksi

Mensubstitusikan pemrosesan berbasis komputer dari pencatatan manual, berhubungan dengan proses rutin yang telah terstruktur termasuk aplikasi pencatatan. Contohnya:

Terdapat pada sistem informasi akuntansi yang mengontrol setidaknya 6 aktivitas:

· Pemrosesan sales order – pencatatan pesanan dari konsumen

· Account Recievables – memperlihatkan uang yang masih “tertahan” di kustomer (uang piutang)

· Sistem pembelian dan inventory – ketersediaan perlengkapan dan barang jadi dan barang-barang persediaan dan servis yang telah dibeli

· Account payable – menunjukan hutang

· Pembayaran – menunjukkan cek, pembayaran gaji, tunjangan, dll.

· Buku besar – menunjukkan semua transaksi di atas

  1. Sistem Informasi Manajemen

Menyediakan input yang digunakan dalam proses penentuan keputusan manajerial, berfungsi untuk mendukung situasi pengambilan keputusan yang terstruktur dimana kebutuhan informasi dapat diantisipasi. Sistem informasi manajemen membutuhkan sistem manajemen database untuk mengintegrasikan database kepada departemen-departemen yang berbeda.

Sebuah SIM dapat mengeluarkan laporan yang berbeda-beda:

· Laporan periodic – dikeluarkan dengan interval yang regular

· Exception report – menunjukan even-even yang belum diperhitungkan sebelumnya

· Laporan permintaan – dikeluarkan pada saat dibutuhkan (on-demand)

3. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menyediakan informasi kepada manajer yang harus membuat keputusan dalam situasi-situasi tertentu, mendukung pengambil keputusan dalam situasi yang tidak terstruktur dengan baik. DSS (decision support system) terdiri dari pengguna, software, database, dan model pengambilan keputusan yang memberikan sistem tersebut kemampuan analitis.

4. Sistem Support Eksekutif

Sistem berbasiskan computer yang kompatibel dengan gaya kepemimpinan manajemen dan tanggung jawab eksekutif.

5. Expert Support System

Sebuah program computer yang menggunakan data dan aturan-aturan tertentu untuk menyerupai keputusan yang mungkin dibuat oleh pakar. Sistem ini didesain untuk mendukung penggunanya dengan merekomendasikan keputusan yang spesifik, merekomendasikan aksi, atau membuat prediksi.

6. Work Group Support System

Sistem otomatis yang diarahkan untuk membuat pekerja semakin produktif dengan mengubh struktur dan aktifitas dari kantor dan juga work group lainnya.